
20.20

Achmad Fahrizal Zulfani Al Hanif
No comments
Suatu hari, aku diajak K.H.A Wahid Hasyim menengok Pak Dirman, Panglima
Besar. Sudah beberapa hari beliau sakit yang sangat keras. "Saya sakit, Mas Wahid...," Pak Dirman sambil berbaring mengulurkan tangan kepada K.H.A. Wahid Hasyim. "Semoga lekas sembuh...," sambut K.H.A. Wahid Hasyim. "Apa kabar Saudara?" Pak Dirman memalingkan pandangannya kepadaku dan tangannya kusalami. "Apa sakitnya Mas Dirman?" tanya K.H.A. Wahid Hasyim. "Paru-paruku. Kata dokter, tinggal satu yang berfungsi," Pak Dirman menjawab sambil batuk-batuk. Kami semuanya diam, amat terharu aku melihat Panglima Besar yang sedang berbaring.
Badannya bertambah kurus saja, dan kelihatan pucatkarena kekurangan
tidur. Beliau melayangkan pandangannya kepadaku sambil bertanya:...