Islam ala Walisongo
(oleh : Achmad Fahrizal Zulfani*)
Kata – kata di atas mungkin sudah sering terdengar di telinga kita. Tapi sebenarnya kita tidak tau makna sesungguhnya dari kata-kata itu. Karena dalam kata-kata tersebut mengandung makna yang sangat dalam. “Mengapa demikian?” Pada dasarnya penyebaran Islam di nusantara ini tak lepas dari peranan Walisongo. Mereka datang ke Pulau Jawa atas perintah Sultan Muhammad I karena beliau mendapat kabar dari pedagang Gujarat (India) bahwa di pulau Jawa ada dua kerajaan Hindu yaitu, Padjajaran dan Mojopahit. Maka dari itu beliau mengutus dan mengumpulkan para Ulama’ Timur Tengah untuk pergi ke Jawa dengan tujuan mengislamkan Raja Majapahit dan Padjadjaran serta rakyatnya.walisongo mulai dakwahnya dengan cara mendirikan pesantren. Dan murid-muridnya berasal dari berbagai daerah di Nusantara, seperti : Jawa,Sumatera,Kalimantan, dan Sulawesi. Maka dari situlah Islam bisa tersebar luas di seluruh Nusantara.
Menurut bahasa islam berasal dari kata Aslama-Yuslimu-Islaman yang artinya menyelamatkan. Tidak seperti pada umumnya kata islam berasal dari kata Salima-Yaslimu-Islaman. Kata – kata menyelamatkan itu saya pinjam dari kamus KH. Ali Maschan Moesa. karena menurut beliau agama Islam disyariatkan untuk menyelamatkan pemeluknya.
Saya setuju dengan pendapat beliau karena memang walisongo datang ke Pulau Jawa dengan tujuan menyelamatkan akidah dan akhlak masyarakat jawa yang pada waktu itu masih menganut agama Hindu. Sama halnya seperti yang pernah dilakukan dan disabdakan Nabi Muhammad SAW bahwa Beliau diutus oleh Allah untuk menyempurnakan akhlak manusia.
Walisongo memulai dakwah dengan cara halus yaitu dengan ikut berdagang dan menikah dengan orang pribumi. Perlahan-lahan walisongo dapat mengubah tingkah laku masyarakat yang buruk. Dengan tutur kata mereka yang sopan dan rendah hati akhirnya masyarakat pribumi sedikit demi sedikit mau memeluk agama Islam tanpa adanya paksaan dari siapapun dan tidak menggunakan kekerasan. Hal ini memang sesuai firman Allah SWT. “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam)” (QS. Al Baqoroh : 256).
Konsep Islam ala Walisongo ini sebenarnya mengacu pada konsep Islam rahmatan lil alamin yakni Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam. Maksudnya adalah Islam agama yang diridlai Allah yang membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi seluruh makhluk yang ada di alam ini. Sehingga mereka yang memeluknya merasa nyaman dan penuh kasih sayang.
Diantara contoh ajaran Islam yang diajarkan Walisongo dan bisa diterima oleh masyarakat Jawa yaitu seperti: para wali mengganti nama sholat menjadi sembahyang yang sudah melekat dalam hati masyarakat Jawa untuk menyembah kepada Sang Hyang Widi Wase (Tuhan orang Hindu),tapi pada intinya tujuan para wali mengganti nama sholat tersebut tak lain adalah untuk menyembah Allah SWT. Dengan mengubah paradigma masyarakat tentang ibadah kepada Sang Pencipta tanpa menghilangkan kebiasaan yang dilakukan masyarakat Jawa, ajaran sunan drajat tentang shodaqoh untuk membantu sesama masyarakat yang membutuhkan sehingga tumbuh sifat derma dalam hati mereka , ajaran sunan bonang tentang rukun iman dengan cara mengganti nama-nama dewa orang hindu dengan nama-nama rasul,malaikat,dan kitab Allah, ajaran sunan kalijogo tentang kisah teladan yaitu dengan memakai media wayang kulit dengan cara mengganti cerita dan nama tokoh dalam agama hindu menjadi kisah-kisah teladan 25 Rasul. Tanpa menghapus adat istiadat masyarakat jawa. Sehingga mereka merasa tertarik untuk mempelajari agama Islam yang penuh keramahan dan tidak membeda-bedakan kasta, yang membedakan hanyalah iman dan takwa kita kepada Allah SWT. Wallahu A’lam bis Showab…
* Penulis adalah Mahasiswa Fak.Tarbiyah IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA, aktif di IMAMA (Ikatan Mahasiswa Majapahit Mojokerto) dan Santri Pesantren Luhur Al Husna Surabaya.
0 komentar:
Posting Komentar