Blog ini ditujukan kepada seluruh ummat Islam yang cinta kepada Allah SWT, Nabi Muhammad SAW, Para Sahabat RA, Auliya', Habaib, Ulama', dan sejarah kebudayaan Islam.
Tampilkan postingan dengan label Hikmah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hikmah. Tampilkan semua postingan

Minggu, 24 Juli 2011

Membaca maulid Nabi SAW

Dikisahkan pada masa Khalifah Abd Malik bin Marwan ada seorang pemuda yang berwajah tampan dan berperawakan menawan di Kota Syam (syiria). Dia mempunyai kebiasaan menunggang kuda. Suatu hari, kuda yang dia tungganginya lari dengan kecang, dia tidak mampu menghentikan kudanya itu.Kuda tersebut berlari kearah rumah khalifah, dan menabrak putra sang khalifah, hingga akhirnya wafat. Kejadian itu sampai ke telinga khalifah.
Lalu khalifah menyuruh si pemuda di datangkan kehadapannya. Ketika pemuda itu hampir tiba di hadapan khalifah dia berkata dalam hati; 'seandainya Allah Taala menyelamatkanku dari kasus ini, aku akan menyelenggarakan walimah yang meriah dan aku akan membaca maulid Nabi Saw. pada acara itu.

Setelah pemuda sampai ke hadapan khalifah, khalifah memandanginya. Lalu khalifah tertawa setelah terbakar api amarah. Kemudian khalifah bertanya;

'hai pemuda kau pandai ilmu sihir ya? Tanya khalifah sambil tersenyum.

'Tidak, demi Allah duhai Amirul mukminin', jawab si pemuda.

Khalifah berkata: 'Aku telah memafkanmu, tapi katakan padaku kau membaca apa?

Aku berkata dalam hati, seandainya Allah Taala menyelamatkanku dari kejadian yang menakutkan ini, aku akan mengadakan walimah maulid Nabi Saw., jawab sipemuda.

Mengistimewakan hari kelahiran (maulid) Nabi Muhammad SAW

Al kisah dijaman Khalifah Harun ar Rasyid ada seorang pemuda yang mempunyai kelakuan buruk di kota Bashrah, penduduk kota memandang rendah padanya, karena perilakunya itu. Hanya saja, pemuda ini mempunyai kebiasaan unik; setiap bulan Rabi'ul Awal tiba (bulan Maulid), dia menyambutnya dengan suka cita, membersihkan badan, memakai pakaian yang rapi, mengadakan walimah, dan membaca kisah maulid Nabi Saw. dalam acara itu.
Kebiasaan itu berlansung dalam waktu yang lama. Pada saat pemuda itu wafat penduduk kota mendengar suara dari angkasa; 'wahai penduduk kota Bashrah datanglah, dan layatlah wali Allah Swt. Sebab dia memiliki kududukan terhormat disisi-Ku. Kemudian penduduk kota melayat, dan menghadiri pemakaman pemuda itu. Pada saat penduduk Bashrah tidur, mereka bermimpi melihat pemuda itu berjalan dengan gagahnya diatas hamparan kain sutra.

Pemuda itu ditanya, dengan apa engkau mendapat keutamaan ini? Dia menjawab dengan mengagungkan dan mengistimewakan hari kelahiran (maulid) Nabi Muhammad Saw.

Ibrah dari Marga-marga Para Sadah

Nama-nama para leluhur Haba'ib, bukan sembarang nama. Al Habib Muhammad Lutfi bin Ali Yahya mengatakan, kita dapat mengambil ibrah (pelajaran) dari nama-nama para leluhur Haba'ib. Ketua Umum MUI Jateng yang getol menyebarkan pesan persatuan dan kesatuan bangsa itu, memulai dari nama Al Hadad.
Kata Al Habib M. Lutfi: ‘Alaikum bi al Hadad'’: Anda hidup harus siap ditempa. Kalau Anda bisa menggladi diri berarti: Alaikum bi al Yahya: Anda Hidup, tahu arti hidup. Tahu nilai hidup. Orang yang tidak pernah menempa diri, tidak akan tahu arti hidup, akhirnya hidup untuk makan. Setelah itu: wa’alikum bi al Faqih; kalau Anda tahu arti hidup Anda akan tahu hukum. Maka Anda akan: bil Bafaqih, Anda akan menguasai sebenarnya arti hidup. Kalau Anda faham: Alaikum bi al Athas, penyakit dalamnya hilang, mental kuat.

Kalau penyakit lahir-dalam bersih: ‘Alaikum Ba ’Abud, Anda akan jadi orang Ahli Ibadah. Kalau Anda jadi Ahli Ibadah: Alaikum bi Syihab, Anda akan bercahaya dan memancarkan cahaya. Kalau Anda ibadahnya luar biasa: Alaikum bi Jamalullail , Anda tidak akan menyia-nyiakan bangun malam: tahajud.

Kalau Anda bangun malam; ‘alaikum bil ‘Idrus, keliling melihat keadaan para sadah (sayid-sayid) Alawiyin dan kaum muslimin lainnya. Kalau Anda sudah ‘Idrus: fa ‘alaikum bi as Saqaf, mengayomi. Kalau sudah mengayomi baru Anda akan menjadi: Syekh Abi Bakar bin Salim. Guru dan bapak dari para Sadah. Oleh sebab itu jangan saling merendahkan "al" (marga) lain, pungkas Al Habib.

Jika orang kasyf ketemu orang kasyf

Kiyai Subhi, kiyai asal Taman-Pemalang, Kiayi nyentrik ini sering berkunjung ke kediaman Habib Hasyim-Pekalongan. Orang yang melihat pasti nggak nyangka kalau dia ulama besar, sebab datangnya pake caping; sorbanan terus di capingi. Datangnya sama wali minal auliaillah, wali besar pula, Mbah Shaleh Bagusan. Dulu sebelum dikenal Mbah Shaleh Bagusan, panggilannya Madyai. Suatu ketika Kiyai Subhi datang ke Habib Hasyim-Pekolngan. Kebetulan Habib Hasyim masih ngajar.

Di ruang tamu Kiyai Subhi ditemani Muhammad Baksyer, dan disuguhi minuman. Baru saja di persilahkan, tiba-tiba tangannya lumpuh. Habib Hasyim selesai ngajar kaget: loh kok minumannya masih utuh. Ini orang kasyf (tahu hakikat sesuatu) ketemu orang kasyf . Jadi paham; tidak mau minum, pasti karena ada yang tidak beres.

Ahirnya Muhammad Baksyer dipanggil: Muh taal! (Muh kesini). Kemudian ditanya sama Habib Hasyim: Muh kamu beli gula dimana ?

Sudah serah terima belum?

‘Belum’ ! jawab Muhammad Baksyer.

‘Balik!’, Habib Hasyim menyuruh.

Setelah sampai ke toko, Muhammad Baksyer ditanya sama pemilik toko, ada apa Muh? Aku tadi beli gula tapi belum ijab-qabul, saya mau mengucapkan’aku beli ini’. ‘oh ya, aku jual Muh’, jawab pemilik toko. Saat Muhammad pulang minuman Kiyai Subhi sudah habis. Tangannya sudah mau disuruh ngangkat minuman. Ah ada-ada saja, begitulah jika orang kasyf ketemu orang kasyf.

Kearifan Ulama Tanah Jawa

Di Jawa ada Kiyahi namanya Kiyai Hasan, daerah Kraksan. Beliau itu termasuk wali Allah yang luar biasa. Kalau beliau mau kedatangan Ahli Bait, keturunan nabi, Habib, beliau lari menjemput sambil berkata ada raihatul musthafa, ada bau harum badan Rasulullah Saw. Padahal kuturunan nabi itu entah baru sampai dimana.

Diantara Karamahnya. Suatu ketika, saat ada seorang haji menyewa mobil, kebetulan yang jadi sopirnya Ahli Bait (Habib/Syarif). Cuma haji ini tidak tahu kalau itu adalah Ahli Bait. Kiayi Hasan bilang sama anak-anaknya: tolong kamar tidur dirapikan kita mau kedatangan Habib. Habibnya siapa? Tanya putra kiyahi Hasan. Nanti saya tunjukan kalau sudah datang, jawab kiyahi itu.

Setelah haji itu tiba dirumah kiyahi Hasan, kiyahi Hasan bertanya pada haji itu, Haji supirmu dimana? Sopir kula asaren kiyai, Sopir saya tidur Kiyai, Jawab Haji. Kiyahi balik bertanya, e'ka'emmah (dimana)? Di Mobil Kiyahi, jawab Haji. Saya mau dekati dia boleh ya, kiyahi meminta ijin.

Yi tangi Yi' (Habib bangun Bib). Sopir itu kaget, karena seumur-umur tidak ada yang manggil Ayi', atau Habib. Akhirnya dikenal dengan bangsa al Jufri. Kiyahi Hasan ditanya: darimana tahu sopir itu Habib? Dari bau keringatnya, bau keringat kangjeng Nabi, kata kiyai Hasan.

Itu hebatnya ulama-ulama kita dahulu, sejauh itu pandangannya, dari hormatnya pada Ahli Bait Nabi. Dan tokoh-tokoh itu bukan satu dua, Imam Subki, Qadhi Iyadh tahu bagaimana kedudukan Ahli Bait an Nabi dan juga ulama-ulama lain, ujar Al Habib M. Lutfi bin Ali Yahya.

Ucapan Selamat Datang Kiyai Khalil

Suatu Ketika Habib Jindan bin Salim berselisih pendapat dengan seorang ulama, manakah pendapat yang paling sahih dalam ayat ‘Maliki yaumiddin’, maliki-nya dibaca ‘maaliki’ (dengan memakai alif setelah mim), ataukah ‘maliki’ (tanpa alif).

Setelah berdebat tidak ada titik temu. Akhirnya sepakat untuk sama-sama datang ke Kiyahi Keramat; Kiyahi Khalil bangkalan.

Ketika itu Kiyahi yang jadi maha guru para kiyahi pulau Jawa itu sedang duduk didalam mushala, saat rombongan Habib Jindan sudah dekat ke Mushola sontak saja kiyahi Khalil berteriak. Maaliki yaumiddin ya Habib, Maaliki yaumiddin Habib, teriak Kiyahi Khalil bangkalan menyambut kedatangan Habib Jindan.

Tentu saja dengan ucapan selamat datang yang aneh itu, sang Habib tak perlu bersusah payah menceritakan soal sengketa Maliki yaumiddin ataukah maaliki yaumiddin itu.



Demikian cerita Al Habib ketika menjelaskan perbendaan pendapat ulama dalam bacaan ayat itu pada Tafsir Thabari.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons