Blog ini ditujukan kepada seluruh ummat Islam yang cinta kepada Allah SWT, Nabi Muhammad SAW, Para Sahabat RA, Auliya', Habaib, Ulama', dan sejarah kebudayaan Islam.

Selasa, 17 Juli 2012

SILSILAH PARA WALISONGO

Tulisan ini kami terjemahkan dan kami intisarikan dari kitab kecil yang berjudul Tarich al-Auliya susunannya K.H. Bisyri Musthofa Rembang
Untuk mengawali silsilah para wali di nusantara, maka tidak terlepas dari ke-empat tokoh besar, yaitu :
1). Sayyid Jamaluddin Husain as-Samarqandiy
2). Raden Arya Galuh Pajajaran
3). Raja Kuntara Cempa Kamboja
4). Prabu Brawijaya V Raja Majapahit
A. Silsilah dari Asmaraqondiy
Sayyid Jamaluddin Husain atau Maulana Muhammad Jumadil Kubro atau Ahmad Syah as-Samarqandiy adalah putra Abdulloh Khon, putra Amir Abdul Malik, putra Sayyid Alwi,, putra Sayyid Ali, putra Sayyid Muhammad, putra Sayyid Alwi, putra Sayyid Muhammad, putra Sayyid Alwi, putra Sayyid Abdulloh, putra Sayyid Ahmad al-Muhajir al-Faqih al-Muqoddam, putra Sayyid Isa al-Bashriy, putra Sayyid Muhammad ar-Rumiy, putra Sayyid Ali al-’Aridhiy, putra Sayyid Ja’far as-Shodiq, putra Sayyid Muhammad al-Baqir, putra Sayyid Ali Zainul Abidin, putra Sayyid Husain, Putra Kholifah Ali bin Abu Tahlib dengan Sayyidah Fathimah binti Nabi Muhammad SAW.
Dua orang putra dari Sayyid Jamaluddin Husain yang berdakwah di nusantara adalah Maulana Ishaq dan Maulana Malik Ibrohim Asmaraqandiy.
B. Silsilah dari Jawa
Raden Arya Galuh putra Arya Randu Kuning, putra Arya Metahun, putra Arya Banjaran, putra Mundi Sari, putra Raden Laliyan (Pajajaran), putra Rawis Renggo (Jenggala), putra Tebu, putra Lembu Amiluhur (Jenggala), putra Resi Kentuyu, putra Gandihawan, putra Serima Punggung, putra Sila Jalu, putra Panca Deriya, putra Citra Suma, putra Suma Wicetra, putra Gendra Yana, putra Jaya Amijaya, putra Jaya Darma, putra Hudayana, putra Parikesit, putra Angka Wijaya, putra Arjuna, putra Pandu, putra Habi Washa, putra Pula Sara, putra Raden Sahri, putra Raden Sekutrem, putra Raden Sutopo, putra Raden Mana Wasa, putra Raden Mari Gena, putra Sang Hyang Trusthili, putra Seri Kati, putra Wisnu, putra Sang Hyang Guru hingga ke Nabi Adam AS.
Raden Arya Galuh memiliki dua orang anak, yaitu : Arya Penanggungan dan Ronggolawe.
Arya Penanggungan memiliki tiga orang anak, yaitu : 1). Arya Baribin, 2). Arya Teja (Adipati Tuban, dan 3). Ki Ageng Tarub.
Arya Baribin memiliki dua orang anak, yaitu : Raden Ayu Maduretno, dan Raden Jakandar (Sunan Bangkalan Madura).
Arya Teja (Adipati Tuban) memiliki dua orang anak, yaitu : Dewi Candrawati (Diperistri oleh Sunan Ampel), dan Raden Sahur Tumenggung Wilatikta Tuban (Ayahanda Raden Syahid Sunan Kalijaga).
Ki Ageng Tarub memiliki tiga orang anak, yaitu : 1). Dewi Nawang Sih, 2). Dewi Nawang Sasi, dan 3). Dewi Nawang Arum.
Dewi Nawang Sasi menikah dengan Raden Jakandar (Sunan Bangkalan) putra Arya Baribin memiliki dua orang anak, yaitu : 1). Dewi Hisah (Istrinya Sayyid Abdul Qodir Sunan Gunung Jati), dan 2). Dewi Hirah (Istrinya Raden Mahdum Ibrohim Sunan Bonang).
Dewi Nawang Arum menikah dengan Raden Sahur Tumenggung Wilatikta putra Arya Teja memiliki dua orang anak, yaitu : Raden Syahid (Sunan Kalijaga), dan Dewi Sari (Istrinya Sunan Ngudung)
C. Silsilah dari Cempa
Raja Kuntara Cempa Kamboja memilki tiga orang anak, yaitu : 1). Dwarawati Murdaningrum (diperistri oleh Prabu Kartawijaya atau Prabu Brawijaya Majapahit), 2). Dewi Candra Wulan (diperistri oleh Maulana Malik Ibrohim Asmaraqandiy), dan 3). Raden Cingkara.
D. Keturunan Maulana Malik Ibrohim Asmaraqandiy
Maulana Malik Ibrohim dengan Dewi Candra Wulan putrinya Raja Cingkara memiliki tiga orang anak, yaitu : 1). Raja Pendita, 2). Raden Rahmat (Sunan Ampel), dan 3). Siti Zainab.
Raja Pendita Menikah dengan Raden Ayu Madu Retno putrinya Arya Baribin memiliki tiga orang anak, yaitu : 1). Haji Utsman (Sunan Manyuran Mandalika), 2). Utsman Haji (Sunan Ngudung), dan 3). Nyai Gede Tanda.
Raden Rahmat (Sunan Ampel) memiliki dua orng istri, yaitu : Dewi Candrawti putinya Arya Teja Adipati Tuban, dan Dewi Karimah putrinya Ki Bang Kuning.
Dengan Dewi Candrawati beliau memiliki lima orang anak, yaitu : 1). Siti Syari’ah (Menikah dengan Haji Utsman Sunan Manyuran), 2). Siti Muthmainnah (Menikah dengan Sayyid Muhsin Sunan Wilis), 3). Siti Hafshah (Manikah dengan Sayyid Ahmad al-Yamaniy),
4). Raden Mahdum Ibrohim (Sunan Bonang), dan
5). Raden Qosim (Sunan Derajat Sidayu).
Dan dengan Dewi Karimah beliau memiliki dua putri, yaitu :
1). Dewi Murtasiyah (Menikah dengan Sunan Giri), dan
2). Dewi Murtasimah (Menikah dengan Raden Fatah Sultan Demak).
E. Keturunan Maulana Ishaq bin Sayyid Jamaluddin Husain
Maulana Ishaq berdakwah di daerah Pasai memiliki dua orang anak, yaitu : Sayyid Abdul Qodir (Sunan Gunung Jati Cirebon) dan Dewi Saroh (diperistri oleh Sunan Kalijaga). Kemudian Maulana Ishaq berdakwah ke Blambangan Banyuwangi menikah dengan Dewi Sekar Dadu putrinya Minak Sembuyu Adipati Blambangan memiliki seorang putra yang bernama Raden Paku atau Raden Ainul Yaqin (Sunan Giri).
F. Silsilah Perpaduan Antara Asmaraqandiy dengan Jawa dan Cempa
1). Sunan Ngudung (Utsman Haji putra Raja Pendita putra Maulana Malik Ibrohim Asmaraqandiy) menikah dengan Dewi Sari putrinya Raden Sahur Tumenggung Wilatikta) memiliki dua orang anak, yaitu : 1). Dewi Sujinah (Istrinya Sunan Muria), dan 2). Raden Amir Haji (Sunan Kudus).
2). Sunan Bonang (Raden Mahdum Ibrohim) putra Sunan Ampel menikah dengan Dewi Hirah putrinya Raden Jakandar memiliki satu orang putri bernama Dewi Ruhil yang menikah dengan Amir Haji Sunan Kudus.
3). Sunan Gunung Jati (Sayyid Abdul Qodir putra Maulana Ishaq) menikah dengan Dewi Hisah putrinya Raden Jakandar memiliki dua orang anak, yaitu : Sayyid Abdul Jalil (Syekh Siti Jenar Jepara), dan Dewi Shufiyah (Istrinya Raden Qosim Sunan Derajat)
4). Sunan Kalijaga (Raden Syahid) putra Raden Sahur (Tumenggung Wilatikta Tuban dengan Dewi Nawang Arum putrinya Ki Ageng Tarub), Raden Sahur putra Arya Teja (Adipati Tuban), putra Arya Penanggungan, putra Arya Galuh, putra Arya Randu Kuning, putra Arya Metahun, putra Arya Banjaran (Sudara Prabu Mundi Wangi Pajajaran dan sekaligus menjadi patih di kerajaannya), putra Mundi Sari (Pajajaran). Sunan Kalijaga menikah dengan Dewi Saroh putrinya Maulana Ishaq memiliki tiga orang anak, yaitu : 1). Raden Sa’id (Sunan Muria), 2). Dewi Ruqoiyah, dan 3). Dewi Shofiyah
G. Silsilah Keturunan Prabu Brawijaya V Raja Majapahit Terakhir
Prabu Brawijaya atau Kartawijaya atau Kertabhumi adalah putra dari Raden Suruh (Adipati Majalengka), putra Prabu Mundi Wangi (Raja Pajajaran), putra Mundi Sari, putra Raden Laliyan (Pajajaran), putra Rawis Renggo (Jenggala), dan untuk seterusnya lihat silsilah Raden Arya Galuh.
Prabu Brawijaya memiliki anak banyak sekali, karena di dalam satu riwayat diceritakan bahwa istrinya berjumlah lebih dari 25 orang. Dan adapun anaknya yang dapat disebutkan, maka beberapa diantaranya adalah :
Dari Istri Permaisuri adalah Raden Arya Damar (Adipati Palembang). Dari Istri Dwarawati Murdaningrum putrinya Raja Kuntara Cempa adalah : 1). Putri Hadiy (Istrinya Adipati Dayaningrat Pengging), 2). Raden Lembu Peteng (Madura), dan 3). Raden Gugur.
Dan dari Istri Putri Cempa yang lain keturunan China putrinya Ma Hong Fu (Kyai Batong) adalah Raden Jin Bun atau Raden Hasan atau Raden Fatah (Sultan Demak Bintara)
Dari Istri Ponorogo adalah : Betara Katung dan Adipati Luwanu. Dari Istri Bagelain adalah : Raden Jaran Penoleh (Sampang Madura).
Raden Fatah (Sultan Demak) menikah dengan Dewi Murtasimah putrinya Sunan Ampel memiliki lima orang anak, yaitu :
1). Pangeran Purba
2). Pangeran Trenggana
3). Raden Bagus Sida Kali
4). Raden Kanduruhan
5). Dewi Ratih
Seperti inilah yang telah disebutkan oleh K.H. Bisyri Musthofa Rembang di dalam kitabnya yang berjudul Tarikh al-Auliya. Dan adapun menurut naskah babad dan serat disebutkan bahwa Raden Fatah memiliki tiga orang istri, yaitu :
1). Putri Sunan Ampel menjadi permaisuri utama, memiliki dua putra, yaitu : Pangeran Surya (Adipati Unus atau Pangeran Sabrang Lor), dan Pangeran Trenggana.
2). Putri Raden Sanga, memiliki satu putra, yaitu Raden Kanduruwan. 3). Putri Bupati Jipang Panolan, memiliki dua anak, yaitu : Pangeran Kikin (Pangeran Sekar Seda Lepen), dan Ratu Mas Nyawa.

Sumber : kitab Tarikh Auliya' karya  K.H. Bisyri Musthofa Rembang dan http://infotekkom.wordpress.com/2012/04/04/silsilah-para-wali-nusantara/

0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons