Blog ini ditujukan kepada seluruh ummat Islam yang cinta kepada Allah SWT, Nabi Muhammad SAW, Para Sahabat RA, Auliya', Habaib, Ulama', dan sejarah kebudayaan Islam.

Minggu, 13 November 2011

Shortcut Menuju Baitullah


‘Selamat menunaikan ibadah haji,’ kami ucapkan kepada khalayak ramai pada umumnya, teman-teman dunia maya dan nyata pada khususnya . Lebih khusus lagi, teman-teman dunia nyata yang telah mengundang saya selametan. Selamat jalan. Semoga: Budal selamet, mulih selamet; mendapat haji mabrur. Amiin.

Bagi yang sudah mampu dan belum mendaftar,cepatlah mendaftar. Biar tidak berdosa terus-menerus.Rakyat Jawa Timur yang mendaftar saat tulisan ini diposting, jatah porsinya ada di tahun 2021. Selamat menunggu. Yang penting sudah ada niat untuk berangkat, juga sudah ada harakahmendaftar. Bila belum sampai saatnya berangkat, tetapi Gusti Allah berkehendak memanggil anda, maka kewajiban Rukun Islam ke-lima sudah tidak menjadi beban.

Juga tetaplah selalu berdo’a, mudah-mudahan Allah mentaqdirkan anda sebagai hamba yang bisa berangkat haji. Jangan terlalu mengandalkan uang anda. Allah Yang-Mahakuasa;bukan Uang yang Maha-Kuasa.

Bagi yang belum mampu, sabarlah. Masih banyak Jalan. Bukankah Allah Maha-Pemberi, Maha-Sayang, Maha-Belas-kasihan, dan Maha-Segalanya?

Mungkin, sayalah orang yang termasuk golongan Anda. Tapi Allah berkehendak saya sebagai orang yang bisa haji berkali-kali.Mungkin Berkat doa kakek-kakek saya, ayah ibu saya di tempat mustajabah. Atau mungkin karena amalan yang diijazahkan oleh Pakde Cholil Bisri. Ditengah ngaji Tafsir Jalalain , beliau mengeluarkan ijazah: “Ayat ini kalian baca tiga kali pada saat I’tidal terakhir,insya Allah kalian akan segera mendapat panggilan Nabi Ibrahim. Ini ijazah dari guru saya. Dulu saya juga mengamalkan ayat ini. Selang beberapa tahun kemudian, saya diberi kesempatan mukim di Makkah.”

Alhamdulillah, sampai saat ini saya sudah haji lima kali. Dan semuanya gratis, tis. Tapi, maqom saya bukan maqom panutan, jangan terlalu percaya bualan saya.

Yang benar-benar bermujahadah agar bisa diberi kesempatan untuk menunaikan ibadah haji adalah Kiyai Fattah bin Hasyim Idris.

“Saya mau mendaftar haji dengan Qur’an,” kata kiyai Fattah kepada Masruri Mughni, santrinya. “Kepingin haji tapi tidak cukup uang, je.”

Maksud hati kepingin haji, tapi tak kunjung tergapai. Saking ghirahnya beliau nggethu agar disyafa’ati Al Qur’an. Di tengah kesibukan mengajar, berdakwah, berdagang, dan ngurusi NU, waktu luangnya digunakan untuk khataman Al Qur’an. Kemanapun perginya, di saku bajunya pasti terdapat Al Qur’an. So pasti, beliau adalah orang yang dawaamut-thuhr (selalu suci dari hadats).

Pada khataman ke-400, ada tawaran naik haji untuk satu orang. “Wegah, aku kepingin kaji karo bojoku,” (Ogah, saya ingin haji bersama istriku,) katanya. Khataman terus dikebut. Sampai pada khataman ke-475, tiba-tiba datang tawaran dari Bung Karno (tahun 1964); untuk pergi haji nganyari haji naik pesawat terbang. Mujahadah belum berhenti. Pas menjelang keberangkatan, khataman telah sampai pada bilangan ke-625.

Jangan-jangan kalau berhenti pada khataman ke-475, hanya haji saja. Tapi berhubung sampai 625 kali, maka beliau tidak hanya berhaji.Tapi juga diajak mampir ke Mesir, Iraq, Syria, dan Lebanon.

Memang, Al Qur’an kelak bisa mensyafa’ati kepada pembacanya.

Dari Abu Umamah r.a: Saya mendengar Rasulullah saw bersabda,

Bacalah Al Qur’an! Karena, pada hari kiamat nanti Al Qur’an menjadi syafa’at bagi pembacanya.

(HR. Muslim)

Kiyai Fattah yakin, syafa’at itu muta’addi. Tidak hanya pada hari kiamat saja, tapi maju ke depan, mengantar pembacanya untuk memperoleh tiket surga. Karena, Haji yang mabrur tiada lain balasannya kecuali surga.

Kiranya tidak pantas apabila relung ketaqwaan ini dituding sebagai biang kemusyrikan.

Wallahu a’lam bis-shawab.

Sumber:http://teronggosong.com/2011/09/30/shortcut-menuju-baitullah/

0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons