Beliau adalah Sufi wanita, anggota Tarekat Qadiriyyah, yang juga terkenal sebagai penyair, ulama, guru dan aktivis perempuan.
Beliau menjadi legenda di kalangan wanita Muslim di Afrika Barat karena perjuangannya dalam memajukan pendidikan wanita, karena kegiatannya dalam persoalan-persoalan sosial dan juga kecerdasan dan kesalehannya.
Asma’u binti Utsman Dan Fodiyo lahir pada 1793, putri dari Shehu Utsman Dan Fodiyo, pemimpin gerakan Sokoto Jihad di Afrika Barat. Sebagai anggota dari klan Fulani Fodiyo, Asma’u menganut Islam Sunni dan menjadi anggota Tarekat Qadiriyyah. Ajaran tarekat inilah yang menjadi pedoman hidupnya di sepanjang hayatnya. Saat masih anak-anak, beliau tinggal bersama dua istri lain ayahnya, Aisha dan Hauwa. Mereka mengajarinya praktik suluk tarekat dan zuhud. Sejak kecil beliau telah menyadari bahwa tugas mengurusi rumah adalah bagian dari pelatihan spiritualnya. Selain mempelajari berbagai macam ilmu agama dan umum, beliau juga belajar menghafal al-Qur’an hingga menjadi hafizah. Beliau mempelajari empat bahasa (Arab, Fulfude, Hausa dan Tamchek). Belakangan beliau menjadi penyair dan cendekiawan yang terkenal hingga ke luar wilayah maghribi.
Asma’u berperan penting dalam proses transformasi tatanan sosial Hausa-Fulani setelah terjadi pergolakan yang disebabkan oleh jihad yang dilancarkan oleh ayahnya. Beliau mengorganisir guru perempuan yang dikenal sebagai jajis untuk mengajar wanita pedesaan. Sajak-sajaknya dipakai sebagai alat untuk mengajarkan prinsip Islam kepada para pengungsi dan wanita pedesaan. Salah satu puisi panjangnya memuat beragam tema seperti pentingnya al-Qur’an, Tauhid, Wali Allah wanita, tanda-tanda kiamat, jihad, cinta kepada Rasulullah SAW, dan puji-pujian kepada para Awliya. Sebagai penganut Tarekat Qadiriyyah beliau menganjurkan kepada umat agar mencari kebenaran tertinggi (hakikat), mementingkan kehidupan akhirat dan bersikap zuhud terhadap dunia. Beliau meninggal pada 1864, dan makamnya yang berada Sokoto, Nigeria, masih menjadi tempat ziarah banyak umat Muslim.
Kamis, 08 Desember 2011
NANA ASMA’U FODIYO: Sufi Wanita
16.15
Achmad Fahrizal Zulfani Al Hanif
No comments
0 komentar:
Posting Komentar