Blog ini ditujukan kepada seluruh ummat Islam yang cinta kepada Allah SWT, Nabi Muhammad SAW, Para Sahabat RA, Auliya', Habaib, Ulama', dan sejarah kebudayaan Islam.

Kamis, 14 Juli 2011

Habib Sholeh bin Ali Alatas, Tegal: Solusi Dakwah di Pantura

Dalam berdakwah, dia menggunakan metode dakwah para salafush shalih, orang-orang terdahulu, khususnya para Walisanga.

Habib Sholeh Alatas adalah putra pasangan Habib Ali bin Hasan Alatas dan Syarifah Syifa binti Muhammad bin Syech Abubakar Bin Salim. Dia terhitung cucu K.H. Said, pendiri Pondok Pesantren Attauhidiyyah Giren Tegal. Neneknya adalah putri K.H. Said, yang dinikahi Habib Hasan bin Ali Alatas, yang tidak lain kakeknya dari pihak ayah.

Habib Sholeh lahir di Tegal, 14 Juni 1976. Ia anak keempat dari delapan bersaudara.
Pendidikan pertama Habib Sholeh di SD-SMP di kota Tegal.

Pada tahun 1991 dia berangkat nyantri di daerah Pantura, yaitu Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang, yang diasuh oleh seorang ulama sepuh, K.H. Maemun Zubaer. Kurang lebih hampir sembilan tahun dia mondok di pesantren, dan dari Sarang-lah dia perdalam ilmu nahwu dan sharaf, juga fiqih.
Setelah lulus Aliyah di Sarang, Habib Sholeh meneruskan pendidikannya ke Pondok Pesantren Darul Hadits Al-Faqihiyyah kota Malang, tahun 2000 sampai 2002.

Tanggal 11 oktober 2002, Habib Sholeh terbang menuju tanah kakek moyangnya di Hadhramaut, Yaman, dan belajar kurang lebih empat tahun di Darul Musthafa.

Luwes dan Luas
Sekembalinya ke Indonesia, Habib Sholeh bin Ali Alatas langsung terjun ke masyarakat dengan berdakwah.

Dalam berdakwah, dia menggunakan metode dakwah para salafush shalih, orang-orang terdahulu, khususnya para Walisanga. Yaitu pendekatan yang luwes dan luas. Luwes dalam arti dakwah yang penuh simpati, dan luas dengan makna dakwah yang mempertimbangkan berbagai aspek.

Diakuinya, waktu pertama kali berdakwah, dia menggunakan cara langsung tegas terhadap kemunkaran. Namun setelah dicoba, cara ini tidak berhasil. Pengasuh PP Ribath Nurul Hidayah Tegal ini lalu menggunakan metode dakwah yang simpatik, sehingga tertanam di dalam hati masyarakat rasa cinta dan perlunya kepada ajaran-ajaran Nabi, khususnya wilayah Pantura, yang banyak sekali tempat-tempat hiburan malam.

Dengan demikian, alhamdulillah, Habib Sholeh Alatas kini berhasil mendirikan cabang-cabang majelis ta’lim safari dan ta’lim binaan Ribath Nurul Hidayah di wilayah Pantura dan juga cabang-cabang di wilayah Kabupaten Tegal dan kota Tegal.

Di samping mengasuh pondok, Habib Sholeh juga aktif berdakwah ke pelosok-pelosok desa serta keluar kota Tegal, seperti Jawa Barat, Jawa Timur, juga Kalimantan.

http://www.majalah-alkisah.com/

0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons